Mengenal Lebih Dekat Jenis Material Produk Mebel

produk mebel interior

Pada dasarnya material produk mebel  atau furniture banyak menggunakan bahan dasar dari kayu. Kayu jati terkenal akan kualitasnya dan banyak dijadikan produk mebel tapi, tahukah Anda bahwa banyak jenis kayu lain yang digunakan.

Jenis kayu yang digunakan biasanya digabung atau hanya menggunakan satu jenis kayu. Tidak menutup kemungkinan juga produk mebel menggunakan meterial lain selain kayu. Material yang digunakan bisanya dari logam dan alumunium yang memiliki struktur yang kokoh dan tahan terhadap karat.

Jadi produk mebel bukan hanya menggunakan material kayu sebagai bahan utamanya tetapi, bisa juga menggunakan bahan lainnya. Kali ini kita akan fokus pada material produk mebel yang banyak digunakan yaitu, kayu.

Jika penasaran akan produk mebel yang menggunakan material kayu dan lainnya. Anda bisa melihat berbagai koleksi produk mebel tersebut di Mebel Jogja salah satunya di Santi Mebel Godean. Disana Anda bisa melihat berbagai jenis produk mebel atau furniture dari berbgai jenis material bukan hanya yang terbuat dari kayu.

Produk Mebel Kenapa Banyak Menggunakan Kayu?

pembuatan produk mebel menggunakan material kayu
Pembuatan produk mebel menggunakan material kayu, sumber: kompas.com

Pasti dari Anda banyak yang bertanya-tanya mengapa kayu banyak digunakan sebagai bahan dasar dari furniture. Jawabannya adalah karena kayu adalah jenis material yang mudah didapatkan dan mudah untuk dibentuk menjadi berbagai produk mebel.

Mudah divariasikan atau dibentuk menjadi berbagai jenis produk mebel membuat produsen mebel kayu lebih banyak menggunakan kayu sebagai bahan dasar. Ditambah dengan jenis kayu yang digunakan memiliki kualitas yang baik maka dan tahan lama. Tentunya tidak ada keraguan untuk menjadikan kayu sebagai bahan dasar utama produk mebel.

Contoh kayu yang banyak digunakan antara lain kayu jati, mahoni, cendana, dan jenis kayu lainnya. Jenis kayu tersebut memiliki kualitas yang baik sehingga, banyak digunakan untuk membuat produk mebel. Keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan kayu sebagai bahan dasar dari pembuatan produk mebel yaitu, harga produksi yang tidak terlalu tinggi.

Walapun demikian kualitas kayulah yang menentukan harga jual dari produk mebel. Semakin bagus kualitas kayu maka, harga jualnya akan sesuai dengan kualitas kayu yang digunakan. Salah satu contohnya adalah kayu jati yang memiliki struktur kayu yang kuat dan tahan lama.

Jenis-Jenis Material Produk Mebel

Bukan hanya teknologi yang berdampak oleh perkembangan zaman yang semakin modern. Kayu juga mengalami banyak perubahan dengan munculnya berbagai jenis kayu sintetis yang dibuat seperti kayu asli. Tidak sedikit dari produk mebel menggunakan jenis material sintetis tetapi, memiliki ketahanan yang sama seperti kayu.

Perbedaan dengan kayu asli dan sintetis adalah struktur kayu dan hama yang menyerang jika kayu rentan dengan rayap. Berbeda halnya dengan kayu sintetis yang mudah lapuk jika sering terkena air dan ditempatkan di tempat yang lembab.

Berikut ini beberapa jenis kayu yang sering digunakan dalam pembuatan produk mebel diantaranya:

1. Kayu Solid

kayu solid
Kayu solid, sumber: custommebel.com

Material produk mebel yang merupakan bahan baku memiliki tingkat kekuatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan kayu olahan lainnya. Jadi, sangat cocok dijadikan furniture yang memiliki fungsi untuk menahan sebuah beban.

Jenis kayu solid membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menghasilkan kualitas kayu yang baik dan kokoh. Adapun jenis kayu solid yang banyak digunakan seperti jati, sungkai, nyatoh, dan cendana. Karena proses pertumbuhannya yang lama maka, dalam pemakaian kayu solid sudah mulai disesuaikan. Mulai dari pembudidayaan atau penanaman kembali dan penebangan yang dilakukan dengan memperhatikan umur dari kayu tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa jenis kayu solid mudah mengalami pemuaian dan rentan terhadap rayap. Perlu ada perlakuan khusus terhadap produk mebel yang berbahan kayu solid. Perlakuan tersebut adalah hindari produk mebel terkena sinar matahari secara langsung. Biasanya kayu solid telah diberikan lapisan seperti plitur atau cairan lapisan lainnya untuk terhindar dari serangan rayap.

2. Kayu Lapis (Plywood/Multipleks)

kayu lapis
Kayu lapis, sumber: 99.co

Menggunakan kayu olahan pabrik terdiri dari lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk. Dari hasil tumpukan inilah mengapa kayu plywood disebut dengan sebutan kayu lapis.

Dalam proses pelapisan kayu ini direkatkan mengikuti urat atau serat dari kayu yang diselaraskan untuk mendapatkan kekuatan kayu yang maksimal. Untuk mencegah melengkungnya kayu plywood biasanya dilakukan penyusunan dengan jumlah lapisan ganjil. Kayu multipeks merupakan jenis kayu yang tidak bisa menahan beban dalam jumlah besar, biasanya digunakan sebagai pelapis atau cover.

Plywood terdiri dari tiga lapis disebut dengan tripleks (three-ply), 5 lapis (five-ply), 7 lapis (seven-ply) dan 9 lapis (nine-ply). Lapisan selebihnya disebut multipleks atau multiply dalam menentukan ketebalannya bisa dilihat dari jumlah lapisannya.

3. Blockboard

kayu blockboard
Kayu blockboard, sumber: harga.web.id

Kumpulan potongan kayu kecil yang berukuran sekitar 2,5-5 cm yang dipadatkan menggunakan mesin dan diberi pelapis vinnir di kedua sisinya. Dari hasil ini mengahasilkan jenis kayu berupa lembaran yang hampir sama dengan papan. Blockboard terdiri dari 3 lapis yaitu, lapis Muka (Face) yang berasal dari lembaran Plywood.

Selanjutnya Inti (core) yang terbuat dari kayu hutan seperti kayu meranti, akasia atau albasia yang sudah dirajang (di potong – potong). Kemudian dilaminating dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkisar 10-14 mm. Terakhir adalah lapisan belakang (Back) yang dibuat dari Plywood

4. MDF (Medium Density Fiberboard)

kayu MDF
Kayu MDF, sumber: dekoruma.com

Jenis kayu yang terbuat dari kumpulan serbuk halus dan tambahan bahan kimia yaitu, resin tyang direkatkan dan dipadatkan. Serbuk kayu yang diambil biasanya dari jenis kayu perkebunan dan bisa juga bambu. Bisa dikatakan bahwa jenis kayu ini lebih ramah lingkungan, karena menggunakan sisa serbuk dari kayu.

Bentuk dari MDF bisa berupa papan atau lembaran ada yang memiliki bentuk polos dan berpola atau memiliki alur pada kayunya. Biasa digunakan sebagai kayu untuk memperindah tampilan dari sisi atau sudut furniture.

5. Partikel

kayu partikel
Kayu partikel, sumber: dekoruma.com

Jenis kayu yang terbuat dari sisa partikel atau serbuk gergaji, potongan kayu kecil, dan serpihan kayu. Kemudian ditambahkan resin sebagai bahan perekat dengan tekanan yang tinggi dan dikeringkan. Bentuk yang dihasilkan berbentuk seperti papan dan tidak trelalu tebal.

Hampir sama dengan jenis kayu MDF yang membedakan adalah jenis serbuk kayunya terlihat tidak beraturan. Tidak mampu menahan beban berlebih karena struktur dari kayu partikel tidak memiliki struktur yang padat.

Kekerungan dari jenis kayu ini adalah memiliki struktur kayu yang berpori cukup besar sehingga, mudah menyerap air. Jadi hindari jenis kayu ini terkena air karena, bila terkena air akan membuatnya cepat mengalami lapuk atau rusak.

6. Melaminto

kayu melaminto
Kayu melaminto, sumber: rooma.id

Jenis kayu yang banyak digunakan sebagai bahan pelapis pada bagian dalam furniture. Memiliki sifat permukaan yang halus, licin, glossy, dan tahan air. Banyak variasi dari warna yang tersedia dari melaminto sehingga, bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Melaminto adalah multiplek dengan ketebalan 3 mm yang difinishing dengan polyester dan melamine, kemudian diberi pewarna. Polyester sendiri adalah serat fiber (sintetis) yang banyak dipergunakan pada produk-produk industri untuk kebutuhan umum.

Leave a Reply

Butuh bantuan? Hubungi admin disini