Bangunan dengan konsep interior industrial lebih menekankan pada penggunaan material yang terlihat alami dan terbuka serta lebih fokus pada fungsionalitas dan keasliannya. Hal itu membuat desain dengan konsep industrial memiliki kesan unfinished.
Meskipun desain yang satu ini pada awalnya banyak ditemukan di kafe-kafe, akan tetapi saat ini hunian pribadi juga sudah mulai banyak yang menggunakan. Beberapa alasan orang memilih konsep desain industrial antara lain adalah karena lebih hemat, membuat ruangan terasa lebih luas, dan terkesan lebih minimalis.
Sejarah Gaya Interior Industrial
Konsep interior industrial pada awalnya hadir karena adanya inspirasi dari pabrik-pabrik industri di abad ke-19. Dulu orang-orang Eropa sering menggunakan bangunan-bangunan bekas pabrik yang sudah terbengkalai, lalu membiarkan tampilan bangunannya tanpa diubah sedikitpun.
Kebiasaan tersebut menghadirkan desain yang menonjolkan sifat alamiah untuk elemen penyusun bangunan. Hal itu juga menghadirkan konsep desain yang cukup unik, karena berbeda dengan desain bangunan lainnya.
Ciri Interior Industrial
Karena pada awalnya konsep interior industrial yang mengubah pabrik tidak terpakai menjadi fungsi lain maka sangat identik dengan beberapa ciri khas seperti langit-langit yang terbuka, pipa air tidak disembunyikan, hingga dinding yang terkesan masih belum selesai.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa ciri gaya desain industrial yang perlu Anda ketahui.
1. Dominasi Warna
Desain industrial biasanya lebih cenderung menggunakan warna-warna gelap, abu-abu, atau netral. Beberapa contoh warna yang banyak dipilih antara lain adalah warna coklat kayu, warna merah bata, dan warna hitam. Meskipun demikian Anda tetap bisa memilih warna-warna antara lain seperti rose gold, navy, atau mustard.
Pemilihan warna sangat menentukan fokus utama yang menjadi sorotan dalam sebuah ruang. Dalam memilih warna tentu saja tidak hanya sebatas pada bangunannya saja, akan tetapi furniture yang ada di dalamnya juga perlu dipertimbangkan. Anda harus mampu memadukan bangunan desain industrial dengan gaya furniture yang eye catching.
2. Penggunaan Dinding Bata Ekspos
Desain interior industrial sangat identik dengan penggunaan dinding bata ekspos. Batu bata merah yang dibiarkan terlihat jelas mampu menghadirkan visualisasi yang cukup atraktif. Meskipun demikian, ada beberapa orang yang mengecat batu bata tersebut dengan warna putih atau abu-abu dengan tetap mempertahankan aksen bata yang masih terlihat sangat jelas.
Selain menggunakan batu bata merah, ada juga desain industrial yang memanfaatkan beton atau kayu sebagai bahan material untuk diekspos. Tentu saja tidak menutup kemungkinan Anda bisa menggabungkan batu bata merah dengan aksen kayu di bagian dinding untuk menghadirkan kesan alami.
3. Dinding dengan Konsep Unfinished
Konsep interior industrial biasanya mengusung konsep dinding yang terkesan belum selesai. Dinding dibiarkan apa adanya tanpa diplester atau dipoles menggunakan cat. Dengan begitu, maka warna abu-abu yang menjadi ciri khas dinding yang belum diselesaikan justru terlihat lebih berkarakter.
Untuk mempercantik dinding Anda bisa meletakkan rak minimalis dengan warna yang matching seperti coklat, abu-abu, hitam, atau kombinasi warna-warna tersebut. Selain itu Anda juga bisa menempatkan sofa bed warna abu-abu dan meja besi aksen metalik yang sangat identik dengan konsep industrial.
4. Menggunakan Lantai Kayu atau Beton
Berbeda dengan desain lain, konsep industrial biasanya menggunakan jenis lantai kayu atau beton. Lantai yang tampak kasar dan ketidaksempurnaan justru menjadi daya tarik dengan nilai seni, sehingga mampu menghadirkan keindahan pada desain industrial.
Penggunaan lantai kayu atau lantai beton bertujuan untuk menghadirkan kesan lantai yang kokoh. Selain itu Anda juga bisa memanfaatkan lantai semen karena tidak kalah menarik. Apapun jenis lantai yang dipilih, sebaiknya pilih lantai yang aman dipijak.
5. Eksposur Struktur dan Material
Salah satu ciri khas dari konsep interior industrial yaitu eksposur struktur dan material bangunan. Tentu Anda sering melihat bangunan berkonsep industrial dengan atap terbuka dan pipa-pipa atau saluran udara yang tidak tertutup, karena memang secara sengaja dibiarkan terbuka.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesan kokoh dan otentik pada sebuah ruangan. Selain itu penggunaan material dari bahan alami berupa logam, kayu, atau kaca juga menjadi bagian yang cukup penting dalam konsep industrial.
6. Jendela Berukuran Besar
Gaya desain industrial cenderung memiliki pencahayaan yang baik. Ruangan dengan konsep ini biasanya memiliki jendela berukuran besar dan pintu kaca yang memungkinkan masuknya cahaya alami pada siang hari secara lebih maksimal.
Sedangkan ketika malam hari pemanfaatan lampu gantung, lampu sorot, atau sumber cahaya terbuka lain sering digunakan untuk memberikan pencahayaan tambahan dan menciptakan atmosfer yang lebih hangat.
7. Perabotan Bergaya Industrial
Konsep interior industrial juga tak lepas dari perabotan bergaya industrial yang melengkapi di dalamnya. Perabotan dalam konsep interior industrial memiliki ciri khasnya sendiri. Perabotan biasanya terbuat dari material besi, logam, dan kayu kasar. Perabot yang terbuat dari bahan kayu atau logam biasanya berupa meja dan kursi.
Perabotan rumah gaya industrial yang terbuat dari logam bisa hasil dari daur ulang tong bekas atau papan kayu. Selain meja dan kursi, tentu saja masih banyak perabot lain untuk memenuhi kebutuhan penghuninya seperti dipan, sofa, bantal, dan karpet.
Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan perabotan atau mebel gaya industrial untuk melengkapi hunian, cafe, maupun kantor maka bisa mempercayakan Santi Mebel sebagai toko furniture Jogja pilihan Anda. Disini tersedia berbagai mebel dengan pilihan menarik dan harga terjangkau.
Untuk informasi lebih lanjut atau pemesanan secara online, Anda bisa menghubungi kontak kami atau datang langsung ke toko. Bahkan bagi Anda yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya, tersedia layanan gratis ongkir.